Data Never Sleeps
3 jam lalu
Iklan
Data Never Sleeps 1.0 hingga 12.0.
1. Periode Awal (2013–2016): Era Sosial Media Tradisional Apa yang terjadi: Kebanyakan orang menggunakan internet untuk update status, kirim email, blogging, dan upload foto. Platform seperti Facebook, Tumblr, dan Foursquare sangat populer. Internet masih terasa sebagai “tempat bermain”, bukan tempat bekerja. Contoh kasus: Di tahun 2013, mungkin sedang rajin nge-blog di Tumblr, check-in di Foursquare saat nongkrong di kafe, dan ngepost status galau di Facebook tiap malam. Dunia digital terasa lebih santai dan personal.
2. Periode Pertumbuhan Cepat (2017–2020): Mobile & Streaming Booming Apa yang terjadi: Penggunaan internet lewat HP meningkat pesat. Orang mulai kecanduan YouTube, Spotify, dan Netflix. Munculnya TikTok mengubah cara orang membuat dan menonton video. Pandemi COVID-19 di 2020 mempercepat semua ini—orang bekerja dan belajar dari rumah. Contoh kasus: Tahun 2020, mungkin kerja dari rumah lewat Zoom, nonton Netflix hampir tiap malam, dan scroll TikTok sampai lupa waktu. Meeting kantor pindah ke Google Meet, dan kelas kuliah dilakukan lewat laptop.
3. Periode Transisi Teknologi (2021–2023): Video Pendek & Kerja Digital Apa yang terjadi: Konten video pendek seperti TikTok dan Instagram Reels makin mendominasi. Aktivitas seperti belanja online, transfer uang, pesan makanan, bahkan belajar, dilakukan lewat aplikasi. Mulai banyak orang sadar soal keamanan digital dan privasi data. Contoh kasus: Di tahun 2022, mungkin pesan kopi via aplikasi, belajar lewat YouTube, promosi bisnis lewat Reels, dan kerja kolaborasi lewat Slack atau Microsoft Teams. Saat data pribadi kamu bocor karena kebobolan sistem, kamu sadar bahwa dunia digital tak selalu aman.
4. Periode AI Meledak (2023–2025): Era ChatGPT & Otomatisasi Apa yang terjadi: Kecerdasan buatan (AI) seperti ChatGPT, Siri, dan Gemini menjadi bagian dari aktivitas harian. Orang mulai mencari jawaban bukan lewat Google lagi, tapi langsung ke AI. Penggunaan AI meningkat di sekolah, pekerjaan, bahkan kehidupan pribadi. Contoh kasus: Di tahun 2025, mungkin bertanya ke ChatGPT cara menyusun CV, pakai AI untuk bikin konten media sosial, dan bahkan ngobrol sama asisten virtual buat bantu kerja kantor. Di saat yang sama, kamu juga makin waspada terhadap penipuan digital atau AI yang dipakai untuk kejahatan.
Perbedaan secara detail
1. Jumlah pengguna naik dua kali lipat: Dari 2,5 miliar → 5,5 miliar (2013–2024).
2. Platform lama tergeser: Dulu Tumblr dan Foursquare ramai, sekarang TikTok dan AI yang berjaya.
3. Aktivitas makin canggih: Dulu cuma posting status, sekarang bikin video pendek, kerja tim online, bahkan ngobrol sama AI.
4. AI mengubah segalanya: Tahun 2023 ke atas, AI mulai “menggantikan” Google dan jadi teman kerja. 5. Risiko digital makin nyata: Serangan siber, kebocoran data, dan spam AI jadi tantangan baru.

Saya seorang mahasiswa Politeknik Tempo
0 Pengikut

Data Never Sleeps
3 jam lalu
Upaya Kompas Bertahan dalam Era Digital
Senin, 17 Maret 2025 13:49 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler